Maknatersirat Tidak ada makna tersirat dalam teks humor tersebut. Tujuan komunikasi Tujuan komunikasi dari teks tersebut sebagai sebuah hiburan. Bahasa Indonesia 113 Selesai mengerjakan tugas tersebut, siswa diajak mendiskusikan persamaan dan perbedannya dengan teks anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat seperti berikut ini. Informasiapa yang ada dalam ketiga penggalan teks tersebut? yang ada dalam diriku adalah pedih, ngilu, dan nyeri (NSdI, 2004:21—22). (21) Dalam sebuah novel, untuk melukiskan sesuatu, kerap menggunakan hal yang sedang dibicarakan mempunyai kesamaan dengan hal lain di Opiniatau pendapat yang ada dalam teks tersebut adalah jawaban a 46. Kalimat pada teks eksplanasi di atas yang mempunyai unsur kausalitas (sebab-akibat) adalah nomor . a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5) Pembahasan: Unsur kausatif adalah bentuk verba yang menyatakan. Sebab atau menjadikan unsur kausatif dalam teks tersebut adalah jawaban e. 47. Masyarakatjuga dapat mengakses dengan bebas informasi yang tersedia pada media sosial. Semua hal tersebut adalah keuntungan yang ditawarkan oleh media sosial yang tengah populer di kalangan masyarakat luas. Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun . Struktur debat penting untuk dipahami karena berkaitan dengan penyusunan teks debat itu sendiri. Pada dasaarnya, debat merupakan sebuah kegiatan untuk melakukan pertukaran pendapat terkait suatu hal tertentu. Sebelumnya, pasti Kamu pernah menonton acara debat di televisi. Tidak hanya di televisi, debat juga mudah Kamu temukan secara langsung pada acara perlombaan debat, seperti yang ada di sekolah, kampus, dan lainnya. Salah satu contoh debat yang hampir diketahui oleh semua rakyat Indonesia yaitu debat pemilihan presiden dan wakil presiden. Dalam acara itu, Kamu pasti menyaksikan setiap pasangan calon saling menyampaikan pendapat atau argumennya terkait suatu hal. Nah, acara debat pemilihan presiden, gubernur, hingga kepala daerah, bisa menjadi salah satu contoh debat yang paling baik untuk diperhatikan. A. Pengertian Teks DebatB. Struktur Debat1. Pengenalan2. Penyampaian Argumentasi3. Debat4. Simpulan5. PenutupB. Ciri-Ciri DebatC. Kaidah Kebahasaan Teks Debat1. Menggunakan bahasa baku2. Menggunakan kata denotatifD. Unsur-Unsur Debat1. Mosi2. Tim Debat3. Partisipana. Penonton atau jurib. Moderatorc. NotulenE. Manfaat DebatF. Jenis Debat1. Debat Parlementer atau Majelis2. Debat Pemeriksaan Ulangan3. Debat Formal, Konvensional, atau Debat PendidikanG. Contoh Teks Debat Beserta Struktur DebatRekomendasi Buku & Artikel Terkait Struktur DebatKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait A. Pengertian Teks Debat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, debat sendiri memiliki arti sebagai pertukaran pendapat atau argumen yang membahas tentang suatu hal, yang mana pihak yang berdebat saling menyampaikan alasan untuk mempertahankan setiap pendapatnya. Pada saat melaksanakan debat, setiap pihak diperbolehkan untuk melakukan penambahan informasi, data, hingga bukti untuk mempertahankan pendapatnya. Salah satu tujuan diselenggarakannya acara debat adalah untuk mendapatkan suatu sudut pandang yang baru dan bisa diterima oleh kedua belah pihak. Namun, terkadang acara debat malah berakhir dengan perbedaan pendapat dari kedua belah pihak. Kedua pihak yang berdebat pun tetap memegang teguh pendapat yang telah disampaikannya. Meskipun begitu, pihak yang melakukan debat tentu saja akan tetap memperoleh pengetahuan atau sudut pandang yang baru dengan menyimak pendapat atau argumen dari lawannya. Perbedaan pendapat tersebut menjadi hal yang lumrah dalam berdebat. Oleh karena itu, dalam melaksanakan debat kedua belah pihak untuk saling menghargai pendapat yang berbeda. Secara umum, teks debat memiliki keterkaitan dengan teks argumentasi. Menurut seorang ahli bahasa yang bernama Gorys Keraf, teks argumentasi dapat didefinisikan sebagai sebuah teks berbentuk retorika yang berusaha mempengaruhi sikap atau pendapat dari orang lain. Teks argumentasi sendiri dibuat agar orang bisa percaya dengan sesuatu yang disajikan. Tidak hanya itu, teks argumentasi juga juga mampu membuat orang untuk bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis atau pembicara. Maka dari itu, teks argumentasi ini bisa dikatakan sebagai teks yang menjadi payung dalam sebuah teks debat. Hal ini dikarenakan, teks debat merupakan satuan dari berbagai argumen atau pendapat yang berangkat dari berbagai sudut pandang, baik dari pihak pro atau pendukung atau pihak kontra atau menentang terhadap topik yang dibahas. Jadi, teks debat adalah sebuah teks yang disusun atas dasar kegiatan debat yang berlangsung. Teks debat ini memiliki isi yang meliputi, seperti argumen-argumen yang disampaikan oleh masing-masing pihak hingga kesimpulan yang didapat ketika sesi debat berakhir. Setelah mengetahui pengertian dari debat, pada bagian ini kita akan membahas tentang struktur debat. Teks debat pada dasarnya dapat tersusun secara sistematis berdasarkan struktur debat yang ada. Berikut ini adalah lima struktur debat yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu 1. Pengenalan Struktur debat yang pertama yaitu pengenalan. Pada bagian ini, moderator akan menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan kedua belah pihak atau tim yang mengikuti acara debat. Moderator sendiri memiliki tanggung jawab untuk menjadi pemimpin sidang, rapat, atau diskusi. Selain itu, moderator juga menjadi pihak yang memiliki kekuatan untuk melakukan tindakan sebagai pengarah atau penengah dalam debat. Setelah memperkenalkan debat dan menyampaikan tugasnya, moderator akan menyampaikan mosi dari debat yang akan berlangsung. Penyampaian mosi ini, bisa menjadi tanda acara debat akan segera dimulai. 2. Penyampaian Argumentasi Struktur debat yang kedua adalah penyampaian argumentasi. Penyampaian argumentasi bisa disampaikan oleh pihak yang mengikuti debat, seperti pihak afirmasi atau pendukung, pihak oposisi atau penentang, dan pihak netral atau penengah. Dalam bagian penyampaian argumentasi, pihak afirmasi memiliki tugas sebagai pihak yang memberikan dukungan terhadap mosi atau bisa disebut juga pro terhadap mosi. Sedangkan, pihak oposisi sendiri adalah pihak yang memiliki tugas untuk menentang mosi atau bisa dikatakan kontra terhadap mosi. Sementara itu, pihak netral atau penengah adalah pihak yang memiliki tugas untuk bersikap netral dan mempunyai peran sebagai penengah dalam sebuah acara debat. Pihak netral sendiri sebenarnya bersifat opsional. Maksudnya yaitu boleh ada dan boleh tidak ada dalam acara debat. 3. Debat Struktur debat yang ketiga adalah debat. Bagian ini pada dasarnya adalah bagian inti dari acara debat. Pada saat melakukan debat, pihak afirmasi dan pihak oposisi akan saling memberikan sanggahan terhadap argumen yang disampaikan oleh lawannya. Kemudian, pihak netral akan menjadi penengah dari kedua belah pihak tersebut. Namun, dalam acara debat tidak ada pihak netral. Selaku pemimpin acara debat, moderator diberikan hak untuk menjadi penengah dalam debat. Nah, sebagai inti dari acara debat, bagian ini menjadi bagian yang paling menarik dan bagian terseru keseluruhan acara debat. 4. Simpulan Struktur teks debat yang keempat adalah simpulan. Bagian ini berisi penyampaian simpulan atau hasil debat oleh pihak yang berdebat, mulai dari pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral. Bagian ini biasanya tidak hanya berisi simpulan terkait mosi, tetapi juga memuat pendapat dan sanggahan yang telah disampaikan oleh pihak lain. 5. Penutup Struktur debat yang kelima yaitu penutup. Pada bagian yang terakhir ini, moderator akan memberikan simpulan terhadap keseluruhan acara debat secara lengkap tanpa berpihak kepada pihak manapun. Setelah itu, moderator memberikan salam penutup kegiatan sebagai tanda acara debat telah selesai. B. Ciri-Ciri Debat Setelah mengetahui pengertian dan struktur debat, sekarang kita akan membahas tentang ciri-ciri dari debat. Sebelum menulis teks debat, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri debat yang perlu kamu perhatikan, antara lain sebagai berikut 1. Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu pihak afirmasi dan pihak oposisi 2. Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro atau pendukung dan kontra atau penentang 3. Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan 4. Terdapat argumentasi atau pendapat yang disampaikan 5. Terdapat pihak penengah atau tim netral opsional Lima ciri di atas merupakan hal yang harus harus ada pada setiap acara debat, kecuali nomor 5 karena sifatnya yang opsional atau boleh ada dan boleh tidak ada. Jadi, apabila Kamu hendak melakukan sebuah latihan debat bersama teman-teman secara mandiri. Perhatikan ciri-ciri dari debat tersebut, ya. C. Kaidah Kebahasaan Teks Debat Dalam menulis teks debat, kaidah kebahasaan teks debat juga perlu untuk diperhatikan. Dengan mengetahui tentang tata bahasa atau gaya bahasa khas yang dimiliki oleh teks debat, maka Kamu akan lebih mudah dalam menyusun teks debat. Berikut ini adalah beberapa unsur dari kaidah kebahasan teks debat, diantaranya yaitu 1. Menggunakan bahasa baku Kaidah kebahasaan teks debat yang pertama adalah menggunakan bahasa baku. Teks debat dapat ditulis dengan memakai bahasa baku. Bahasa baku sendiri memiliki maksud sebagai bahasa yang sesuai dengan standar dan kaidah bahasa Indonesia. 2. Menggunakan kata denotatif Kaidah kebahasaan teks debat yang kedua adalah menggunakan kata denotatif. Teks debat bisa ditulis dengan memakai kata denotatif atau kata yang mengandung makna sebenarnya. Contoh penggunaan kata denotatif a. Contoh penggunaan kata denotatif yang benar Marilah kita menutup mata sambil berdoa. b. Contoh penggunaan kata yang bukan denotatif Pemerintah tidak boleh menutup mata atas kejadian yang melanda Indonesia saat ini. D. Unsur-Unsur Debat Dari berbagai penjelasan, unsur-unsur debat merupakan salah satu bagian dari teks debat yang penting untuk Kamu perhatikan. Unsur-unsur debat sendiri terdiri dari tiga hal, yaitu mosi, tim debat, dan partisipan. Penjelasan dari ketiga hal tersebut, sebagai berikut 1. Mosi Unsur debat yang pertama adalah mosi. Mosi dapat dipahami sebagai suatu topik atau isu yang diangkat dalam debat. Mosi sendiri digunakan untuk menentukan sikap dari setiap pihak atau tim yang sedang melaksanakan debat. Penentuan sikap tersebut dapat menghasilkan pihak mana yang akan mendukung atau pro terhadap mosi serta pihak mana yang akan menentang atau kontra terhadap mosi. 2. Tim Debat Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada tiga pihak dalam sebuah acara debat secara umum, antara lain a. Pihak afirmasi pihak yang mendukung mosi atau pro terhadap mosi b. Pihak oposisi pihak yang menentang mosi atau kontra terhadap mosi c. Pihak netral atau penengah opsional pihak yang menjadi netral dan berperan sebagai penengah. 3. Partisipan Selain pihak yang melakukan debat, ada beberapa partisipan yang juga memiliki peran penting dalam acara debat, diantaranya sebagai berikut a. Penonton atau juri Partisipan yang pertama dalam unsur debat yaitu penonton atau juri. Adanya penonton dalam debat memiliki peran untuk membuat acara menjadi seru dan ramai. Tidak hanya itu, penonton juga bisa memberikan penilaian terhadap pihak yang melangsungkan debat. Sementara itu, juri juga menjadi partisipan yang memiliki peran penting dalam debat. Sesuatu namanya, juri merupakan orang yang memiliki tugas untuk memberikan penilaian dalam sebuah acara debat. Jadi, penonton atau juri pada dasarnya bisa memberikan penilaian terhadap perdebat. Hanya saja, juri memiliki tugas resmi sebagai penilai debat, sedangkan penonton merupakan penilai debat tidak resmi. b. Moderator Partisipan yang kedua dalam unsur debat adalah moderator. Moderator sendiri memiliki peran sebagai penentu sebuah acara debat akan berlangsung secara menarik atau malah terasa membosankan. Sebagai penentu acara debat, beberapa tugas seorang moderator, yaitu mengatur debat, mengatur aturan main, hingga mengenalkan para peserta debat. c. Notulen Partisipan yang ketiga dalam acara debat yaitu notulen. Sama seperti namanya, tugas seorang notulen adalah menulis kesimpulan dari debat yang telah berlangsung. Selain itu, notulen memiliki tugas untuk melakukan pencatatan terhadap pernyataan, kesimpulan akhir, mosi debat, hingga argumen yang disampaikan oleh kedua belah pihak yang berdebat. E. Manfaat Debat Dengan membiasakan diri untuk berani menyampaikan pendapat sekaligus berinteraksi dengan seseorang yang memiliki argumen berbeda, tentu akan banyak memberikan manfaat. Nah, pada bagian ini akan disajikan beberapa manfaat yang bisa Kamu dapatkan apabila mahir berdebat, diantaranya yaitu 1. Melatih keberanian menyampaikan pendapat 2. Menambah wawasan atau pengetahuan 3. Melatih cara berpikir kritis, logis, dan tangkas 4. Menjadikan kita menjadi orang yang lebih peka dan responsif 5. Memiliki sudut pandang atau cara berpikir yang lebih luas 6. Mendapatkan solusi alternatif yang lebih variatif tentang suatu permasalahan F. Jenis Debat Berikut ini adalah beberapa jenis debat yang biasa dilakukan, antara lain yaitu 1. Debat Parlementer atau Majelis Debat parlementer atau majelis biasa dilaksanakan di tatanan eksekutif, yudikatif, atau legislatif dalam suatu sistem pemerintahan negara. Debat jenis ini fokus melakukan pembahasan tentang undang-undang, kebijakan, atau hal-hal terkait ketatanegaraan. 2. Debat Pemeriksaan Ulangan Debat pemeriksaan ulangan ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari suatu kebenaran. Argumen atau pendapat yang disampaikan biasanya memiliki maksud untuk memeriksa atau mereka ulang. Debat pemeriksaan ulangan sendiri memuat berbagai pertanyaan. Hal ini dilakukan agar pihak yang berdebat bisa mempertahankan posisinya. Debat ini akan mudah ditemukan di dalam sebuah persidangan, misalnya seperti antara jaksa dan pengacara. 3. Debat Formal, Konvensional, atau Debat Pendidikan Debat formal, konvensional, atau debat pendidikan merupakan jenis debat yang terdiri dari dua kubu dan saling beradu argumen atau pendapat tentang suatu hal. Berbeda dari kedua jenis debat sebelumnya, debat jenis ini lebih fokus pada pengembangan kemampuan orang yang berdebat. G. Contoh Teks Debat Beserta Struktur Debat Berikut ini adalah contoh teks debat beserta struktur debatnya yang telah dikutip dari buku Cermat Berbahasa Indonesia karya Sutarno, 1. Pengenalan Moderator Penetapan ketetapan pemerintah bertanya sudah tersebar di mana mana mengenai penerapan full day lagi sekolah telah memunculkan dan mengejutkan banyak pihak terutama orang tua siswa. Ada yang mendukung dan menanggapi secara positif, dan ada juga komentar negatif yang menolak. Sehingga hal tersebut tentunya membuat kita berpikir, apakah Indonesia sudah tepat menerapkan full day school untuk semua tingkat pendidikan? 2. Penyampaian Argumentasi Pihak Afirmasi Kami sebagai pihak yang afirmasi yang menyetujui keputusan pemerintah mengenai penerapan full day di sekolah beranggapan bahwa hal tersebut dinilai sebagai hal yang baik. Adanya penerapan full day school dirasa mampu membuat siswa-siswa belajar secara optimal, tentu dengan diawasi langsung oleh guru pembimbing mata pelajarannya. 3. Debat Pihak Oposisi Menurut tim kami sebagai pihak oposisi yang menolak ketetapan tersebut, penerapan full day school perlu dipikirkan secara matang. Sebagai anak-anak, mereka juga membutuhkan waktu untuk mengembangkan diri sendiri dan bersosialisasi dengan keluarga maupun di lingkungan masyarakat di luar jam sekolah. Pihak Netral Siswa memang masih sangat butuh bimbingan dari pihak sekolah maupun keluarga. Ilmu yang dipelajari di sekolahan memang menjadi hal yang sangat penting dan dibutuhkan bagi siswa. Tidak hanya sekedar ilmu di sekolah, tetapi begitu pula dengan kegiatan bersosialisasi di dalam keluarga dan lingkungan masyarakatnya. Jadi, kami juga harus pintar-pintar membagi waktu, ilmu dan pengalaman di masa muda tidak hanya didapatkan hanya di sekolah saja. 4. Simpulan Berdasarkan argumen yang telah dikemukakan oleh pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral, kesimpulan yang bisa kita ambil dari penerapan full day school untuk semua tingkat pendidikan bisa mengoptimalkan belajar siswa. Semakin banyak siswa menghabiskan waktu di sekolah, maka akan membuat waktu untuk mengembangkan diri baik itu dalam keluarga dan lingkungan masyarakatnya semakin sedikit. Sehingga, apabila full day school diterapkan maka siswa harus mampu untuk membagi dan mengatur waktunya 5. Penutup Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Struktur Debat ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Pelajari cara membuat teks debat lewat contoh, unsur, struktur, kebahasaan, dan cirinya di artikel ini! — Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sudah nggak asing lagi dengan aktivitas debat. Misalnya, perdebatan dalam sosial media yang akhir-akhir ini sering terjadi antara para warganet, di perlombaan sekolah, di televisi, maupun di acara formal dalam lingkup pemerintahan. Jadi, kamu pasti tahu kan apa itu debat? Yup! Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk membahas suatu topik dari sudut pandang yang berbeda antara satu pihak dan pihak lainnya. Nah, dalam berdebat, setiap pihak harus menyertakan informasi yang disertai bukti atau data yang relevan untuk argumen yang dikemukakan. Ketika berdebat, kita tidak hanya berbicara begitu saja ya. Kamu harus memiliki persiapan yang matang, seperti wawasan mengenai topik terkait serta keterampilan berbicara agar dapat memenangkan perdebatan. Berbeda pendapat itu wajar, tapi tetap hargai pihak lain yang berbeda pendapat dengan kamu, ya! Sumber giphy Salah satu tujuan diadakannya debat adalah untuk memperoleh sudut pandang baru yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Selain itu agar masing-masing tim dapat membalikan pendapat lawan dengan argumen atau bukti yang relevan sehingga lawan menyetujui pendapat kelompoknya. Nah, setelah mengetahui pengertian dan tujuan debat, kali ini kita akan membahas mengenai teks debat. Disimak, yuk! Pengertian Teks Debat Teks debat adalah teks yang berisi kegiatan debat yang memuat bahasan suatu topik atau isu dari sudut pandang yang berbeda. Teks debat ini berisi argumen yang disampaikan oleh masing-masing pihak, lengkap dengan kesimpulan yang didapat ketika sesi debat berakhir. Ciri-ciri Debat Debat memiliki ciri-ciri yang harus kamu ketahui, yaitu 1. Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu tim afirmasi dan tim oposisi 2. Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra 3. Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan 4. Terdapat argumentasi 5. Terdapat pihak penengah opsional Baca juga Apa itu Teks Tanggapan? Simak Fungsi, Ciri, dan Jenis Kalimat yang Digunakan Unsur-Unsur Debat Di dalam suatu debat terdapat beberapa unsur antara lain yaitu mosi, tim afirmasi, tim netral dan tim oposisi, partisipan juri, moderator, dan notulis. Unsur-unsur tersebut bisa bersifat wajib dan bisa juga bersifat opsional. 1. Mosi Mosi adalah topik, isu, permasalahan, hal yang diangkat dalam debat. mosi biasa berupa satu kalimat utuh minimal berisi subjek, predikat, dan objek. Selain itu, mos juga menjadi penentu bagi pihak-pihak atau tim yang terlibat dalam debat untuk menentukan sikap. 2. Tim Unsur tim dalam teks debat terbagi menjadi Tim afirmasi adalah tim yang posisinya harus mengemukakan argumen yang mendukung pro terhadap mosi. Tim oposisi adalah tim yang mengemukakan argumen kontra atau sanggahan terhadap mosi. Tim netral adalah tim penengah yang posisinya harus mengemukakan argumen netral atau tidak memihak pada tim manapun. Tim netral tidak wajib ada dan perannya sebagai penengah dapat digantikan oleh moderator. 3. Partisipan Juri adalah orang yang memberi penilaian dan mengikuti jalannya debat. Notulen adalah orang yang bertugas membuat notula. Notula yaitu catatan mengenai jalannya debat serta hal-hal yang dibicarakan dan diputuskan. Moderator yaitu seseorang yang memandu jalannya debat. Nah, moderator memiliki beberapa tugas yaitu menyampaikan salam pembuka, memperkenalkan diri dan juri, menyampaikan aturan debat dan mosi, mempersilakan tim menyampaikan pendapat dan penonton untuk bertanya serta mempersilakan notulis membacakan hasil debat, setelah itu menutup debat. Struktur Debat Teks debat memiliki 5 struktur, yaitu pembukaan oleh moderator, penyampaian pernyataan topik, pelaksanaan debat, simpulan, dan penutup. 1. Pembukaan oleh Moderator Membuka debat Menjelaskan mosi Memperkenalkan tim dan anggota tim debat Membacakan tata tertib debat 2. Penyampaian Pernyataan Topik Moderator mempersilakan setiap tim untuk menyampaikan pendapatnya terhadap mosi secara bergantian. Pada tahap ini tidak dilakukan tanya jawab atau interupsi dari tim lain. 3. Pelaksanaan Debat Setelah itu setiap tim memberikan komentar atau mendebat pendapat dari tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan pendapatnya dengan mengemukakan argumen yang mendukung. 4. Simpulan Setiap tim menyampaikan kesimpulannya terkait mosi setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain. 5. Penutup Pada bagian ini moderator menutup kegiatan diskusi dengan memberikan ringkasan kegiatan debat. Baca juga 10 Contoh Teks Diskusi Singkat dengan Berbagai Tema Jenis-Jenis Debat Ada 4 jenis teks debat, yaitu debat parlementer, debat kompetitif, debat konvensional, dan debat pemeriksaan ulang. Yuk, ketahui perbedaannya! 1. Debat Parlementer Debat parlementer adalah debat yang dilakukan oleh kalangan pemerintah. Tujuan debat parlementer yaitu untuk memberikan dan menambah dukungan bagi suatu undang-undang tertentu. 2. Debat Kompetitif Debat kompetitif adalah debat yang sengaja diselenggarakan untuk kepentingan perlombaan. Debat kompetitif bertujuan untuk menghasilkan keputusan dan mengembangkan kemampuan mengutarakan pendapat secara logis, jelas, dan terstruktur. 3. Debat Konvensional Debat konvensional, debat formal, atau debat pendidikan adalah debat yang bisa dilakukan oleh siapa saja secara umum. Tujuannya yaitu untuk memberikan kesempatan bagi kedua tim pembicara untuk mengemukakan sejumlah argumen yang mendukung atau membantah suatu usul. 4. Debat Pemeriksaan Ulang Debat pemeriksaan ulang adalah perdebatan yang dilakukan dalam proses hukum. Debat ini digunakan untuk mencari kebenaran dalam suatu kejadian. Kaidah Kebahasaan Debat Terdapat aturan kaidah kebahasaan yang harus kamu perhatikan dalam menulis teks debat. Kaidah kebahasaan yang dimiliki teks debat sebagai berikut 1. Bahasa Baku Teks debat ditulis menggunakan bahasa baku atau bahasa yang sesuai dengan standar dan kaidah bahasa Indonesia. Contoh Membuat → Bikin Sedikit → Dikit Sudah → Udah Terima kasih → Makasih 2. Kata Denotatif Teks debat ditulis menggunakan kata denotatif. Kata denotatif adalah kata yang bermakna sebenarnya. Contoh Denotatif → Butuh waktu yang panjang untuk sampah plastik dapat terurai. Bukan denotatif → Ia bertangan panjang. Suka mencuri 3. Kalimat Efektif Teks debat menggunakan kalimat efektif yaitu kalimat yang tersusun secara baik, benar, jelas dan tidak menimbulkan makna ganda. 4. Kalimat Faktual Teks debat ditulis menggunakan kalimat faktual yaitu kalimat yang mengandung hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Contoh Teks Debat Moderator Bapak dan Ibu Guru, serta para peserta diskusi yang berbahagia. Siang ini akan segera kita mulai debat siswa SMA tingkat provinsi ini. Telah berada di ruang ini pihak afirmasi dan pihak posisi. Tema pilihan siang ini adalah Penggunaan Bahasa Asing Mengikis Rasa Nasionalisme. Untuk itu, kepada kedua tim untuk mempersiapkan diri, mendiskusikan tema tersebut. Waktunya selama tiga menit. Baiklah, waktu sudah habis. Sekarang, waktu saya berikan kepada tim afirmatif untuk menyampaikan pendapatnya selama tiga menit. Tim Afirmasi Terima kasih, Saudara Moderator Dalam teks sumpah pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai bangsa Indonesia telah mengakui bahasa Indonesia yang satu, yaitu bahasa Indonesia. pernyataan para pemuda pejuang Indonesia pada tahun 1928 itu berpengaruh besar terhadap perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Dan itu terbukti bahwa bahasa Indonesia mampu mempersatukan bangsa Indonesia untuk berjuang melawan penjajah. Hasilnya dapat dirasakan. Indonesia merdeka. Itu artinya, bahasa Indonesia harus dihormati dan menjunjung tinggi keberadaan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia telah membnagkitkan rasa nasionalisme. Dari hal diatas, kami berpendapat bahwa penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari dapat mengikis rasa nasionalisme. Sbab, orang Indonesia akan mengabaikan bahasa Indonesia. Bila di kantor, atau bahkan di sekolah menggunakan bahasa asing, lama-kelamaan bahasa Indonesia akan hilang dari peredaran. Itu berarti kita telah melupakan sejarah seperti yang saya sampaikan di atas. Padahal, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Dan itu, merupakan bukti bahwa kita telah kehilangan rasa nasionalisme. Kedua, orang Indonesia akan berkurang merasa bahwa mereka bagian dari bangsa Indonesia. Berarti tidak ada rasa nasionalisme pada diri mereka. Bangsa Indonesia masih sangat memerlukan bahasa Indonesia sebagai pengikat rasa nasionalisme. Sebabnya, di Indonesia, ada banyak suku yang masing-masing mempunyai bahasa sendiri. Di Papua, misalnya masih banyak warga suku yang belum dapat berbahasa Indonesia. Mereka masih perlu dikenalkan dengan bahasa Indonesia agar merasa sebagai bangsa Indonesia Ketiga, penggunaan bahasa asing akan mengikis kecintaan pemuda Indonesia terhadap bahasa Indonesia. mereka lebih senang menggunakan bahasa asing karena penggunaan bahasa asing mereka anggap dapat menaikkan gensinya, di anggap intelek. Awalnya hanya sedikit istilah asing yang digunakan. Lama-lama semuanya menggunakan bahasa asing. Akhirnya, bahasa Indonesia akan hilang dari negara Indonesia. Padahal, bahasa menunjukkan bangsa. Oleh karena itu, untuk berkomunikasi sehari-hari di Indonesia kita tak perlu menggunakan bahasa asing, itu berbahaya karena dapat mengikis rasa nasionalisme kita. Moderator Demikian pendapat dari afirmatif. Sekarang waktu saya berikan kepada pihak oposisi. Waktunya tiga menit. Tim Oposisi Terima kasih, Saudara Moderator. Saya setuju dengan fakta sejarah bahwa bahasa Indonesia berperan penting dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Tetapi dalam perkembangannya, sekarang ini kita hanya berkomunikasi dengan orang Indonesia walaupun di dalam Negara Indonesia. Maka, perlu sekali diupayakan orang-orang Indonesia dapat berbahasa asing sehingga sehari-hari orang Indonesia dapat juga berkomunikasi dengan warga asing. Dan kita tidak perlu khawatir karena penggunaan bahasa asing akan mengikis rasa nasionalisme. Ada beberapa alasan yang menguatkan pendapat di atas. Pertama, rasa nasionalisme tidak akan terkikis hanya karena kita menggunakan bahasa asing di Indonesia. Buktinya, pejuang kita dahulu, Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Syahrir, mereka itu tidak hanya menguasai Bahasa Indonesia tetapi juga bahasa Belanda. Tetapi, rasa nasionalisme pejuang kita itu tidak perlu diragukan lagi. Kedua, rasa nasionalisme tidak harus ditumbuhkan dengan penguasaan bahasa Indonesia saja. Banyak cara lain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di negeri ini. Di sekolah dapat diadakan pendidikan bela negara atau melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan itu, saya kira akan lebih tepat untuk menjaga rasa nasionalisme. Ketiga, dan ini juga penting. Menguasai bahasa asing akan membuka lebar kesempatan mendapatkan pekerjaan. Kalau pemuda Indonesia mempunyai kesempatan bekerja berarti kehidupannya semakin baik dan sejahtera. Rakyat suatu negara yang sejahtera tidak akan berpaling kepada negara lain. Rasa nasionalisme tidak terkikis. Negara-negara yang warganya tidak sejahtera akan pergi dari negaranya dan meminta perlindungan. Ada orang-orang yang meminta perlindungan ke Australia, ke negara-negara di Eropa, itu karena negaranya merasa tidak sejahtera. Itulah sebabnya kami bertahan bahwa penggunaan bahasa asing itu perlu dilakukan. Dan saya yakin penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari tidak akan mengurangi rasa nasionalisme. Moderator Penutup dan Kesimpulan Berdasarkan argumen yang telah dikemukakan oleh tim afirmatif dan tim oposisi, kesimpulan yang dapat kita ambil bahwa bahasa Indonesia tidak akan terkikis dengan diperkuat pembelajaran bela negara sehingga bahasa Indonesia tetap kokoh digunakan masyarakat dalam menghadapi persaingan dengan bahasa asing. Selain itu, bahasa asing juga perlu dipelajari agar kita sebagai warga negara Indonesia bisa terhubung dengan bangsa lainnya dan memberikan manfaat dan mensejahterakan masyarakat. — Itulah tadi pembahasan mengenai teks debat, meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, unsur-unsur debat hingga contoh teks debat. Kalau kamu merasa belum cukup memahami materi hanya dengan membacanya saja, kamu bisa belajar bareng STAR Master Teacher di Brain Academy. Bisa coba kelas gratis di cabang terdekat dari rumah kamu! Referensi Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Teks debat adalah penyajian pendapat dua pihak yang saling mengemukakan berbagai alasan dan argumen dalam sudut pandang atau pendapat yang berbeda pro-kontra untuk mempertahankan pandangan masing-masing. Seperti yang disampaikan oleh Iman 2017, hlm. 94 bahwa debat ialah proses penyajian ide atau pendapat dua pihak yang saling berseberangan yang mencoba mempertahankan ide atau pendapat mereka. Teks debat merupakan genre turunan dari teks eksposisi. Mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi? karena hal utama dari yang dibahas masih tetap berupa argumen atau pendapat. Bedanya, dalam teks debat terdapat dua pendapat yang saling bertentangan, yakni pendapat afirmasi setuju, dan pendapat oposisi tidak setuju. Perbedaan Diskusi dan Debat Lalu apa bedanya dengan diskusi yang berupa dua pendapat yang disandingkan pula dalam satu teks? Diskusi membandingkan beberapa pendapat yang bisa jadi berlawanan atau sedikit berbeda. Selanjutnya, teks diskusi akan menyimpulkan jalan tengah yang dapat ditempuh agar pendapat menjadi lebih bernilai dan efektif dalam diterapkan. Sementara itu, teks debat mengadukan dua pendapat untuk mencapai kemenangan satu pihak. Mungkin terdengar terlalu kompetitif dan tidak positif serta konstruktif seperti diskusi. Namun, terkadang dalam suatu konteks dan kebutuhan yang tepat, suatu hal harus diputuskan hanya melalui satu ide saja agar dapat lebih efektif untuk dilakukan. Belum lagi, diskusi masih dapat dan boleh diterapkan usai perdebatan. Pada akhirnya, berbagai pendapat baik dalam tim yang kalah dalam berdebat juga masih dapat diintegrasikan pada ide pendapat yang “menang”. Debat juga merupakan cara sehat untuk saling mempertanyakan kebenaran pendapat berbagai pihak. Seperti yang disampaikan oleh Handayani 2017, hlm. 139 bahwa debat memungkinkan peserta didik mempresentasikan pemahaman mereka tentang suatu topik, mempertanyakan pendapat orang lain, berargumentasi dengan orang lain, berargumentasi dan mengklarifikasi argumen, dan mengevaluasi orang lain. Struktur Teks Debat Terdapat dua struktur yang dapat diperhatikan dalam teks debat. Pertama, teks yang bersifat catatan atau tulisan dari debat itu sendiri. Dalam format tersebut, tentunya teks debat akan memiliki struktur teks eksposisi. Akan tetapi, jika teks debat yang dimaksud berupa pelaksanaan debat, maka strukturnya adalah sebagai berikut. Orientasi, Merupakan pengantar dan pengungkapan topik yang akan didebatkan mosi. Pendapat afirmasi, Pihak afirmasi akan menyampaikan argumennya lebih dahulu disertai alasan yang memperkuat; mengapa mendukung pernyataan mosi. Pendapat oposisi, Pihak oposisi akan menyampaikan argumen sanggahan terhadap pernyataan pihak afirmatif disertai dengan alasan. Pendapat netral, berupa pendapat penengah antara pihak pro dan kontra yang tidak memiliki kecenderungan argumen pada salah satu pihak. Keputusan akhir Kesimpulan, merupakan kesimpulan dan penilaian yang diberikan berdasarkan kekuatan dan kelemahan dari pihak afirmasi, oposisi, dan netral. Selain itu, pelaksanaan debat juga memiliki struktur khusus yang biasa diikuti agar terlaksana dengan lebih tertib dan sesuai dengan tujuan. Terdapat berbagai struktur debat berdasarkan letak geografis pelaksanaannya meliputi struktur debat Inggris, Amerika, Australia, dan Asia. Berikut adalah salah satu struktur contoh debat yang biasa digunakan di sini Asia. Moderator membuka debat dan mempersilakan pembicara pertama kelompok pro menyampaikan argumen. Kemudian, secara bergantian pembicara pertama kelompok oposisi dipersilakan menyampaikan argumen. Moderator mempersilakan pembicara kedua dari kelompok pro menyampaikan argumen. Selanjutnya, pembicara kedua kelompok oposisi juga dipersilakan menyampaikan argumen. Moderator mempersilakan pembicara ketiga dari kelompok pro menyampaikan argumen. Berikutnya, pembicara ketiga kelompok oposisi mengemukakan argumen. Moderator mempersilakan kelompok oposisi menyampaikan pidato balasan yang dilakukan oleh pembicara pertama atau pembicara kedua. Diikuti oleh kelompok pro menyampaikan pidato balasan dengan ketentuan yang sama. Debat selesai dan moderator menutup jalannya debat. Unsur Teks Debat Jika harus di sebutkan unsur-unsur dalam teks debat, maka berdasarkan pendapat Tim Kemdikbud 2017, hlm. 206 unsur debat adalah sebagai berikut. Mosi, adalah permasalahan yang diperdebatkan dan dapat diketahui dari judul atau pendapat yang disampaikan pihak-pihak yang berdebat. Tim afirmasi, merupakan pihak yang setuju terhadap mosi atau permasalahan yang diperdebatkan. Tim oposisi, adalah pihak yang menentang atau tidak setuju terhadap permasalahan yang diperdebatkan mosi. Tim netral, merupakan penonton atau juri yang diundang dalam debat. Moderator, adalah pihak yang mengatur perdebatan mulai dari batas waktu yang diberikan untuk kedua belah pihak dalam menyampaikan pendapatnya dan memastikan pertanyaan dan pendapat tetap pada topik atau mosi tidak keluar jalur. Penulis Notulen, Notulen adalah penulis jalannya debat yang bertugas mencatat segala hal yang berlangsung pada debat, di antaranya mosi debat, pernyataan-pernyataan moderator, argumen masing-masing pihak hingga hasil keputusan akhir. Kaidah Kebahasaan Teks Debat Menurut Tim Kemdikbud 2019, hlm. 198 ragam bahasa yang banyak digunakan dalam teks debat adalah kaidah kebahasaan ilmiah yang harus memenuhi ciri berikut ini. Sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa pembentukkan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal sehat logis, harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju sasaran, runtun dan sistematis dan tersaji sebagai kalimat efektif. Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya denotatif. Selain itu, karena debat merupakan salah satu turunan teks eksposisi, maka sebagian kaidah kebahasaan teks eksposisi pun berlaku, meliputi Menggunakan kata peristilahan atau kata teknis yang berkenaan dengan topik pembahasan; Banyak enggunakan kata-kata konjungsi yang menunjukkan hubungan argumentasi atau kausalitas. Misalnya sebab, karena, jika, dengan demikian, oleh karena itu, akibatnya; Menggunakan kata-kata kerja mental mental verba, seperti memprihatinkan, diharapkan, memperkirakan, menduga, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat, dan mengagumkan; Kaya akan kata-kata perujukan seperti menurut pendapat, berdasarkan data, merujuk pada pendapat; Menggunakan kata-kata persuasif, seperti diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus. Selain itu Tim Kemdikbud, 2017, Jenis Teks Debat Harus menjadi catatan pertama bahwa debat yang dipelajari dalam pembelajaran ini adalah debat ilmiah yang menggunakan argumentasi sahih berdasarkan data dan penelitian. Bukan debat kusir yang sayangnya sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari atau acara TV. Debat kusir tidak memiliki tujuan dan substansi yang jelas. Sifatnya hanya akan berusaha mengalahkan pendapat pihak lain tanpa memedulikan kesahihan argumen. Pendapatnya hanya berupa pendapat pribadi dan memainkan logika yang belum tentu benar sebagai senjatanya. Debat dalam konteks ilmiah dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori besar debat terapan dan debat akademis. Debat terapan dilakukan pada proposisi, pertanyaan, dan topik yang ditentukan juri secara khusus, dan disampaikan sebelum atau ketika pelaksanaan debat. Sementara iut debat akademis dilakukan berdasarkan proposisi di mana para juri memiliki kepentingan akademis, dan perdebatan biasanya dihadirkan di hadapan seorang guru atau hadirin tanpa kekuatan langsung untuk membuat keputusan tentang proposisi Freeley & David, 2009, hlm. 19. Selain itu, debat juga dapat dibagi menjadi tiga kategori Tarigan, 2015, hlm. 95-100 jika dilihat dari bentuk, maksud, dan metodenya, yakni Debat Majelis atau Debat Parlementer Bertujuan memberi dan menambah dukungan atas pemberlakuan undang-undang. Dalam debat ini, seluruh anggota yang ingin menyatakan pandangan atau argumennya, baik mendukung maupun menentang, diberi kesempatan berdasarkan izin dari majelis. Debat Pemeriksaan Ulangan Evaluasi untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu Diawali oleh pihak afirmatif yang menyampaikan pidato resmi lalu diperiksa teliti selama tujuh menit oleh pembicara oposisi pertama. Pihak afirmatif lalu diberi waktu empat menit untuk mengklarifikasi terkait bukti dan argumen. Berikutnya, pembicara oposisi kedua mengemukakan pendapat kontra kemudian diteliti ulang oleh pihak afirmasi kedua dan seterusnya. Debat Formal, Konvensional, atau Debat PendidikanDebat ini memberi kesempatan tim afirmasi dan tim oposisi untuk mengemukakan argumen pada pendengar dalam jangka waktu yang sama. Masing-masing pembicara menguraikan sub-topik yang berkaitan dengan argumen tim disertai bukti-bukti. Contoh Teks Debat Contoh teks debat lengkap yakni berupa teks moderator dan rangkaian pelaksanaan debat beserta unsurnya. Berikut adalah salah satu contoh teks debat menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 179. Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain Teks Moderator Debat Selamat siang, Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara Tim Afirmasi dari SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-Ikhlas. Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain.” Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan tata tertib debat sebagai berikut. Tata Tertib ini berlaku bagi setiap peserta selama babak pertandingan berlangsung. Peserta mengenakan seragam lengkap selama kegiatan debat berlangsung. Mosi diumumkan tiga puluh menit 30 menit sebelum debat berlangsung untuk mempersiapkan argumentasi. Selama tiga puluh menit 30 menit waktu persiapan tersebut peserta tidak diperbolehkan mengakses internet maupun menggunakan alat elektronik dan hanya diperkenankan menggunakan bahan-bahan materi printed seperti buku, koran, majalah, jurnal, catatan pribadi, dsb. Peserta tidak diperbolehkan membawa bahan-bahan materi printed saat pertandingan berlangsung. Peserta hanya diperbolehkan membawa catatan pribadi selama pertandingan berlangsung. Setiap peserta dilarang membawa dan/atau menggunakan rokok, narkotika, minuman keras, senjata tajam atau senjata api selama kegiatan Lomba Debat berlangsung. Setiap peserta dilarang berkomunikasi dengan guru atau penonton selama pertandingan berlangsung. Setiap peserta dilarang menggunakan alat elektronik seperti laptop, telepon genggam, kamera, selama pertandingan berlangsung. Setiap peserta dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap peserta lainnya selama pelaksanaan debat. Setiap peserta dilarang menggunakan bahasa kasar, tidak senonoh dan/atau menyinggung SARA. Selanjutnya, saya berikan kesempatan kepada juru bicara setiap tim untuk memperkenalkan diri. Tim Afirmasi memperkenalkan diri Tim Oposisi memperkenalkan diri Tim Netral memperkenalkan diri Mosi Dibacakan Moderator Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai bahasa internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti bahwa bahasa Indonesia banyak menyerap kosakata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada bahasa asing. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Anggapan inilah yang akan kita bahas dalam debat kali ini. Untuk putaran pertama saya persilakan secara bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral untuk menyampaikan pendapatnya. Tim Afirmasi Saya setuju bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosakata asing yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa bahasa Indonesia tergantung pada bahasa asing, juga menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia sulit untuk dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosakata asing. Dengan masuknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antarbahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin, yang diserap dari kosakata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya kosakata serapan dari bahasa asing, hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman, sekaligus menjadikan interaksi antarbahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa. Banyak kosakata serapan dari bahasa asing sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosakata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Tim Oposisi Saya tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia terjadi karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosakata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah difahami. Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosakata yang berkaitan dengan kosakata asing tersebut. Misalnya, kata snack yang lebih sering kita dengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia, snack berarti makanan ringan. Dengan demikian, masuknya kosa kata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan. Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak variasi kosakata. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya, meskipun banyak kosa kata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosakata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosakata bahasa asing dan masuknya kosakata bahasa asing bukan disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Namun, hal ini terjadi karena masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosakata bahasa asing. Dengan demikain, saya tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Tim Netral Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosakata bahasa asing. Apabila seseorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom, vitamin, unit. Tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya. Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri. Referensi Freeley, Austin J. dan David L. Steinberg. 2009. Argumentation and debate critical thinking for reasoned decision making. USA Wadsworth Cengage Learning. Handayani, Reli. 2017. “Students critical thinking skills in a classroom debate”. LLT Journal Vol. 19 ISSN 1410-7201 page 132—140. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Kelas X. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Iman, Jaya Nur. Oktober 2017. Debate instruction in efl classroom impacts on the critical thinking and speaking skill. International Journal of Instruction, v10 n4 p87-108 Oct 2017. Tarigan, Henry Guntur. 2015. Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung Penerbit Angkasa. Ilustrasi Teks Debat. Foto creative-thoughts by kamu melakukan kegiatan debat? Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik perorangan maupun kelompok dalam mendiskusikan dan merumuskan masalah dan perbedaan. Melalui kegiatan debat, masalah dapat diselesaikan dengan baik karena dilandaskan pada sudut pandang pemikiran setiap orang dalam melihat suatu masalah. Teks debat erat kaitannya dengan teks argumentasi. Berikut adalah contoh penggalan teks debat “Gawai menjadi penunjang dalam pembelajaran di kelas. Peraturan baru ditetapkan bahwa akan adanya pembatasan penggunaan gawai di kelas. Sementara itu adanya penilaian portofolio dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang diharuskan mengunggah tiap hasil pelajaran per pertemuannya”. Mengapa teks tersebut tergolong debat?Mengenal Ciri-ciri Teks DebatIlustrasi Teks Debat. Foto kschneider2991 by kali ini akan membahas lebih lanjut mengapa teks tersebut tergolong debat. Dikutip dari buku Pembelajaran Debat yang ditulis oleh Muhammad Zein Iqbal dan Herly Dayanti, pengertian debat merupakan kegiatan adu argumentasi atau tukar-menukar pendapat antara dua belah pihak atau bisa juga lebih. Selain tukar-menukar pendapat, salah satu hal yang harus dilakukan adalah mempertahankan pendapat serta pihak lainnya yang mencoba menjatuhkan pendapat orang lebih paham, berikut adalah ciri-ciri dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks debatSesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf.Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal sehat logis, harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju sasaran, runtut, sistematis, dan tersaji sebagai kalimat yang dipilih memiliki makna sebenarnya denotatif.Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah untuk diskusi teks debat adalah menarik peserta bermanfaat, mengandung perdebatan, dan aktual, sesuai dengan pengetahuan peserta, memiliki kejelasan dalam judul dan pembahasan, serta sesuai dengan waktu dan situasi. Demikian penjelasan mengenai mengapa teks tersebut tergolong debat? Semoga informasi di atas bermanfaat! CHL

hal yang dibicarakan dalam penggalan teks debat tersebut adalah